Beranda | Artikel
Tumor Payudara
Sabtu, 25 Juni 2022

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dokter saya mau menanyakan tanda-tanda dari tumor payudara. Karena saya khawatir terkena mengingat banyak kaum wanita di tempat saya yang menderita penyakit ini. Apakah penyakit ini menular? Syukron. (Akhwat di bumi Allah)

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Setiap wanita berusia 20 tahun keatas sebaiknya waspada terhadap munculnya benjolan di payudaranya. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua benjolan itu berarti tumor yang ganas (kanker). Ada yang bersifat jinak sehingga tidak perlu terlalu dirisaukan. Untuk mengetahui adanya benjolan ini dapat dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Caranya dengan mengurut payudara dari atas ke bawah dan memutar untuk merasakan ada tidaknya benjolan. Waktu yang tepat untuk pemeriksaan ini adalah 7 sampai 10 hari setelah haid. Biasanya benjolan sebesar 1-2 cm akan dapat teraba. Pada usia dibawah 35 tahun kebanyakan benjolan yang didapatkan adalah jinak. Diantara jenisnya adalah:

Fibroadenoma yang berasal dari jaringan ikat. Ini yang paling banyak. Benjolan ini kenyal padat, tidak nyeri dan mudah digerakkan. Tumor ini cenderung membesar saat kehamilan dan mengecil setelah menopause. Pengobatannya dengan operasi.

Kista payudara (fibrokistik). Diduga kista ini terkait dengan siklus hormonal. Biasanya multipel (lebih dari satu), keras dan teraba. Membesar dan nyeri sebelum haid dan mengecil atau menghilang setelah haid. Banyak dialami oleh wanita usia 40 an. Penanganannya dengan penyedotan cairan yang ada didalamya. Bila berlanjut maka dilakukan tindakan operasi.

Benjolan lain yang sering muncul pada wanita hamil dan menyusui adalah galaktokel dan mastitis. Galaktokel adalah terjadinya sumbatan aliran air susu, berupa benjolan batas tegas dan bebas digerakkan. Sedangkan mastitis adalah suatu infeksi pada saluran air susu yang tersumbat. Payudara akan memerah, terasa hangat dan sakit pada penekanan. Keadaan ini diobati dengan antibiotik.

Sekalipun kebanyakan tumor pada usia muda adalah jinak, sebaiknya setiap ada benjolan di payudara harus dicurigai sebagai bentuk keganasan sampai dipastikan ketidakganasannya. Adapunpada wanita di atas 35 tahun sebaiknya secara rutin dilakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi ) untuk membedakan apakah benjolan yang terlihat bersifat padat atau berupa kista berisi cairan. Untuk mengetahui ganas atau tidaknya dilakukan pemeriksaan mamografi . Semakin tua usia seorang wanita semakin sering dilakukan USG dan mamografi , apalagi bila ada faktor resiko kanker payudara. Di antara faktor resiko tersebut adalah pola hidup yang tidak baik seperti makan karbohidrat yang berlebihan, makanan kurang serat, kurang olah raga, stres yang tinggi dan merokok. Faktor lain adalah tidak menyusui meski punya anak, pemakaian kontrasepsi oral dan tidak punya anak. Faktor genetik juga penting di mana ada riwayat anggota keluarga yang mengalami kanker payudara atau kanker leher rahim (servik). Sehingga kalau dalam satu tempat banyak yang menderita kanker payudara, maka kemungkinan mereka ada hubungan kekerabatan atau kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik di tempat tersebut. Jadi bukan akibat adanya zat atau benda yang menularkan.

Ciri-ciri suatu kanker payudara adalah adanya benjolan yang padat, berbatas tegas, tidak nyeri dan melekat dengan jaringan sekitarnya sehingga sulit digerakkan. Kulit di atas benjolan itu berubah menjadi lebih tua hingga seperti kulit jeruk dan terasa terbakar. Puting susu biasanya masuk kedalam dan mengeluarkan darah atau cairan. Terkadang terjadi pembesaran kelenjar getah bening di ketiak sisi yang sama. Bila sudah tingkat lanjut bisa muncul luka dan bau busuk. Dan kalau sudah demikian biasanya sudah terjadi penyebaran di bagian tubuh yang lain. Untuk itu pemeriksaan seawal mungkin sangat penting, tidak perlu takut untuk pergi ke dokter karena semakin dini diketahui dan ditangani akan semakin baik hasil akhirnya. Pengobatan kanker payudara tergantung dari derajat kankernya. Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara bisa sebagian atau seluruh payudara bahkan sampai yang menempel di tulang sekitar payudara dan benjolan di ketiak. Biasanya tindakan bedah ini diikuti dengan penyinaran/radiasi yang bertujuan membunuh sisa-sisa sel kanker. Efek dari penyinaran adalah lemah badan, nafsu makan berkurang. Pengobatan lain adalah kemoterapi yaitu memasukkan obat telan atau infus yang bertujuan membunuh seluruh sel kanker yang mungkin telah menyebar di seluruh tubuh. Efek samping cara ini biasanya mual dan muntah disertai dengan rambut rontok, kulit jadi kering dan kusam. Mengingat resiko kanker dan pengobatan yang relatif mahal maka pencegahan dan deteksi dini adalah penting diantaranya dengan menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan badan, makanan sehat seimbang, olah raga, menghindari stres serta melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin. Wallahu a’lam.

Baituna edisi 06 Th n. XV Dzulqa’dah 1432 – Oktober 2011


Artikel asli: https://majalahassunnah.net/artikel/tumor-payudara/